• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • Home
  • Profil
    • Facebook
    • Twitter
    • Youtube
    • Instagram
  • Kontak
  • Blog
  • Publikasi
    • Sinta
    • Google Scholar
    • Orcid
    • Research Gate
  • Kata Bijak
  • Templates
  • Log In

Herdiansyah Hamzah

Lebih sering dipanggil Castro. Buruh di Fakultas Hukum Universitas Mulawarman.

  • Home
  • Hukum dan Korupsi
  • Ekonomi Politik
  • Perburuhan
  • Pendidikan
  • Sosial Budaya
  • Pojok
  • Situasi Daerah
You are here: Home / Sosial Budaya / Michael Moore, Raja Film Dokumenter Penentang Arus

Michael Moore, Raja Film Dokumenter Penentang Arus

By Herdiansyah Hamzah on April 10, 2013

Michael Francis Moore, demikian nama lengkap sineas asal Amerika tersebut. Moore dilahirkan pada tanggal 23 April Tahun 1954.  Ia adalah seorang penulis dan pembuat film  yang berbasis kritik sosial. Begitu banyak film karya Moore yang sering ditonton oleh jutaan penduduk dunia, diantaranya Fahrenheit 9/11, Bowling for Columbine, Sicko, Capitalism a Love Story dan lain-lain. Moore juga kita kenal sebagai orang yang mengkritik pedas globalisasi, perang dan tentu saja sistem kapitalisme yang begitu menyeramkan bagi masyarakat dunia.

Bahkan film dokumenter “Fahrenheit 9/11”  yang dibuat pada tahun 2004 silam, hingga kini tercatat sebagai film dokumenter terlaris sepanjang masa dengan penghasilan AS$ 222 juta dari seluruh dunia (Sumber : Tabloid Bintang). Film ini sendiri menceritakan situasi Amerika Serikat pasca serangan 11 September 2011, khususnya mengenai catatan pemerintahan Bush, termasuk dugaan keterhubungan antara keluarga Georgo W. Bush dengan Osama Bin Laden. Film ini juga sempat meraih penghargaan di ajang festival film Cannes tahun 2004. Suatu penghargaan yang tidak pernah didapatkan oleh film dokumenter sejak tahun 1956 (Sumber : Wkipedia).

Film terkenal lain dan sempat menghebohkan seantero Amerika adalah “Sicko”.  Film dokumenter yang dibuat pada tahun 2007 ini, merupakan dokumentasi buruknya sistem asuransi kesehatan Amerika. Moore secara lugas menelanjangi kebohongan propaganda negeri induk kapitalisme tersebut. Bahkan titik klimaks dari film ini, adalah ketika para pekerja penyelemat tragedi 11 september 2011 yang sedang sakit kronis, justru menjadi tersisih di negaranya sendiri, dan akhirnya memilih layanan kesehatan gratis dari Cuba, negara yang selama ini menjadi musuh abadi Amerika Serikat.

Pada tahun 2009, Moore kembali merilis film dokumenter terbarunya yang berjudul, “Capitalism a Love Story”. Film ini menceritakan soal krisis ekonomi yang melanda Amerika dipenghujung tahun 2000-an, disaat masa transisi Pemerintahan Bush ke Pemerintahan Obama. Krisis ekonomi yang terjadi tersebut, digambarkan sebagai kegagalan dari sistem Kapitalisme.

Ini hanya sedikit dari sekian banyak dari karya Michael Moore, baik dalam bentuk tulisan maupun visual. Yang pasti, film-film karya moore menjadi sebuah bahan tontonan yang patut Anda cermati. Beragam informasi dan pengetahuan baru dapat Anda petik didalamnya. Moore merupakan salah satu orang yang berani membongkar ketabuan di negerinya sendiri, negeri yang selama ini digambarkan tanpa cacat, Amerika Serikat. Moore adalah raja film documenter yang berani menentang arus.

Berikut daftar karya Michael Moore yang dapat Anda baca dan tonton sebagai alternatif pengetahuan atas fakta dan kenyataan beberapa kejadian menghebohkan dunia dewasa ini :

Karya Film Michael Moore : Roger & Me (1989), Pets or Meat: The Return to Flint (1992), Canadian Bacon (1995), The Big One (1997), And Justice for All (1998) (TV), Lucky Numbers (2000) (as actor), Bowling for Columbine (2002), Fahrenheit 9/11 (2004), Sicko (2007), Captain Mike Across America (2007), Slacker Uprising (2008) dan Capitalism: A Love Story (2009). Serial Televisi (TV Nation – 1994, The Awful Truth – 1999, dan Michael Moore Live – 1999)

Karya Buku Michael Moore :

  • Moore, Michael (1996). Downsize This! Random Threats from an Unarmed American. New York: HarperPerennial,
  • Moore, Michael; Glynn, Kathleen (1998). Adventures In A TV Nation. New York: HarperPerennial.
  • Moore, Michael (2002). Stupid White Men …and Other Sorry Excuses for the State of the Nation!. New York: Regan Books.
  • Moore, Michael (2003). Dude, Where’s My Country?. New York: Warner Books.
  • Moore, Michael (2004). Will They Ever Trust Us Again?. New York: Simon & Schuster.
  • Moore, Michael (2004). The Official Fahrenheit 9/11 Reader. New York: Simon & Schuster.
  • Moore, Michael (2008). Mike’s Election Guide 2008. New York: Grand Central Publishing.
  • Moore, Michael (2011). Here Comes Trouble: Stories from My Life. New York: Grand Central Publishing.

Atau Anda dapat mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai Michael Moore di situs pribadinya dengan menunjungi tautan berikut ini : Michael Moore.

 4,409 total views,  1 views today

Filed Under: Sosial Budaya

Silahkan daftarkan e-mail Anda untuk berlangganan artikel terbaru.

About Herdiansyah Hamzah

Orang biasa yang sedang belajar menulis dengan segala keterbatasan. Karena menulis adalah cara kita berbicara dengan zaman. Untuk bertukar pikiran, silahkan hubungi saya melalui halaman Kontak atau melalui Facebook, Twitter, Google+, Youtube, Flickr dan Instagram.

Reader Interactions

Comments

  1. Kang Ismet says

    April 13, 2013 at 4:23 am

    Salute buat Michael Moore, selama ini AS merasa ‘raja’ dalam segala hal, ternyata masih banyak kebobrokan yang terjadi..
    keep sharing sob..

    Reply
    • Herdiansyah Hamzah says

      April 14, 2013 at 4:46 pm

      Sip, pasti bung. Semoga sineas-sineas kita punya kepedulian dan keberpihakan yang sama, bahkan melebihi Michael Moore.

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Tentang Saya

Orang biasa yang sedang belajar menulis dengan segala keterbatasan. Karena menulis adalah cara kita berbicara dengan zaman. Untuk bertukar pikiran, silahkan hubungi saya melalui halaman Kontak atau melalui Facebook, Twitter, Google+, Youtube, Flickr dan Instagram.

Artikel Terpopuler

  • Kedudukan TAP MPR Dalam Sistem Perundang-Undangan Indonesia 53.1k views
  • Jejak Sejarah Budaya Korupsi Di Indonesia 10.3k views
  • Seri Hukum Perburuhan : Antara Buruh, Pekerja dan Karyawan 4.1k views
  • Netralitas ASN Dalam Pilkada 3.4k views
  • Seri Belajar Menulis, Darimana Kita Harus Memulai? 3.2k views

Silahkan daftarkan e-mail Anda untuk berlangganan artikel terbaru.

Pilih Kategori

Ekonomi Politik Hukum dan Korupsi Pendidikan Perburuhan Pojok Situasi Daerah Sosial Budaya

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

Footer

Artikel Terbaru

  • Korupsi Perusda February 24, 2021
  • RIP Baju Kesayangan February 23, 2021
  • Krisis Demokrasi Indonesia February 16, 2021
  • Belajar Soal Prinsip Dari Musisi February 6, 2021
  • Calon Terpilih Meninggal Dunia Sebelum Pelantikan January 30, 2021

Komentar Terbaru

  • Krisis Demokrasi Indonesia – Herdiansyah Hamzah on Pers Dan Kebebasan Semu
  • Herdiansyah Hamzah on Seri Hukum Perburuhan : Antara Buruh, Pekerja dan Karyawan
  • Leemi Keche on Kontak
March 2021
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Feb    

Copyright © 2021

Creative Commons License