Alhamdulillah, Alif Rayendra Dzaki anakku, kini berusia 6 bulan tepat ditanggal 25 Juni 2013 kemarin. Bohong jika saya katakan “tidak terasa“, karena menyaksikan perkembangan si kecil dari bulan ke bulan, bahkan minggu ke minggu, adalah urutan perjalanan yang saya saksikan betul secara seksama dan teliti. Melebihi ketelitian seorang “Debt Collector” dalam menghitung nominal mata uang tagihan.
Usia setengah tahun, tentu saja masih menjadi gerbang pembuka jalan panjang hidupnya. Namun beragam cerita telah ia hadirkan ditengah-tengah kami. Celengan kisah hidupnya, lebih dari cukup untuk diisi esok. Semoga setiap lembaran tentang dirinya yang tergores dalam blog ini, akan ia buka kelak.
Alif melewati 6 bulan ini dengan suguhan ASI Ibunya. ASI inipun bersifat eksklusif, meski sesekali harus diselingi dengan susu formula. Tapi saya tetap ngotot menyebutnya ASI eksklusif. Bukan karena an sich ASI, namun karena upaya dan kerja keras Ibunya-lah yang membuat ASI untuk Alif tetap eksklusif paling tidak dimata saya.
Maka tak salah jika saya memberi selamat untunya di usia setengah tahun ini dengan menyematkan gelar kelulusan S1 ASI eksklusif, meski dengan nilai B+. Apapun situasi dan kondisinya yang dilalui hingga detik ini, yang pasti bangunan situasi dan kondisi tersebut, berdiri di atas upaya dan kerja keras kami, terutama Ibu-nya. Apapun akan kami lakukan untuknya semampunya, demi anak kami, harta karun terbesar kami, Alif Rayendra Dzaki.
Catatan : Mengapa ASI ekslusif itu penting, terutama untuk masa usia anak hingga 6 bulan? Sebab 6 bulan pertama kehidupan, semua kebutuhan nutrisi dari protein dan karbohidrat, sudah tercukupi melalui ASI Eksklusif. Bayi yang berusia di bawah 6 bulan, belum memiliki enzim pencernaan yang baik. Dan ASI yang memiliki enzim lipase, sangat membantu penyerapan nutrisi seperti lemak DHA dan AA.