Menolak Lupa
Kami menolak lupa,
karena sejarah temaram itu pahit kawan,
meminta kami menghapusnya,
sama saja dengan menikam akal sehat kami.
Kami menolak lupa,
Karena pembantaian massal itu perih kawan,
Meminta kami melupakannya,
Sama saja dengan membunuh kewarasan kami.
Kami menolak lupa,
Dengan peluru yang dihujamkan,
Dengan darah yang berceceran,
Dengan air mata yang mengalir.
Meminta kami menguburkannya, sama saja dengan menginjak-injak jiwa kemanusiaan kami.
Kami menolak lupa,
Pembantaian atas nama agama,
Pengusiran atas nama stabilitas keamanan,
Perampasan tanah atas nama pembangunan.
Meminta kami mengabaikannya, sama saja dengan menorehkan luka dalam lara kami.
Kami menolak tunduk,
Karena menyerah, mundur, patuh, dan bertekuk lutut,
Tak ada dalam kamus hidup kami.
Sebab menutup mata dan telinga terhadap penindasan, sama saja dengan menjagal hati nurani dan hayat kemanusiaan kami!
Samarinda, 1 Mei 2019
Komentar Terbaru