Kata “netral” kerap kali disematkan kepada kaum cendekiawan. Mereka dipaksa diam atas keputusan penguasa kendati berdampak buruk bagi rakyat. Ini jelas pikiran dangkal, pertanda sesat pikir tentang tanggung jawab kaum intelektual. Kaum intelektual seharusnya menjadi suluh yang membuka borok kekuasaan yang abai dengan kehendak rakyat. Noam Chomsky dalam The Responsibility of Intellectuals (1967) menyebut bahwa, “kaum intelektual harus berada dalam posisi untuk mengungkap kebohongan pemerintah, untuk menganalisis tindakan sesuai dengan penyebab dan motif mereka, dan sering kali memiliki niat yang tersembunyi”. Oleh karenanya, kata netral tidak boleh ada dalam kamus kaum intelektual.
Tulisan ini sebelumnya sudah dimuat di Koran Tempo, edisi Jumat 22 Oktober 2021. Silahkan dibaca lebih lanjut melalui link berikut ini : Intelektual Publik. Sumber gambar : pikist.com.
Leave a Reply