• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
  • Home
  • Profil
    • Facebook
    • Twitter
    • Youtube
    • Instagram
  • Kontak
  • Blog
  • Publikasi
    • Sinta
    • Google Scholar
    • Orcid
    • Research Gate
  • Kata Bijak
  • Templates
  • Log In

Herdiansyah Hamzah

Lebih sering dipanggil Castro. Buruh di Fakultas Hukum Universitas Mulawarman.

  • Home
  • Hukum dan Korupsi
  • Ekonomi Politik
  • Perburuhan
  • Pendidikan
  • Sosial Budaya
  • Pojok
  • Situasi Daerah
You are here: Home / Ekonomi Politik / Dosa Besar Itu Bernama Utang

Dosa Besar Itu Bernama Utang

By Herdiansyah Hamzah on July 5, 2012

Utang? ya, lagi-lagi soal utang. Puluhan tahun utang Negara kita mengendap, tapi tidak pernah sedikitpun dinikmati oleh Rakyat Indonesia. Utang-utang najis itu hanya menjadi milik para koruptor, para pejabat, para penguasa dan para bedebah negeri ini. Anda tahu berapa utang Negara kita hingga hari ini? Utang Indonesia hingga bulan Mei 2012 sebesar Rp 1.944,14 triliun (Sumber : Kompas). Jumlah yang sangat besar. Bayangkan jika sejumlah tersebut ditukat dengan es batu, mungkin seluruh wilayah negeri ini banjir.

Ironi, disaat utang Negara kita begitu besar, justru Pemerintah berencana memberikan pinjama kepada IMF sebesar 1 Miliar US Dollar. Bangsa macam apa ini? Kata orang bijak, kebetulan orang bijaknya saya sendiri, “Orang yang tidak mau bercermin, adalah orang yang bermuka tebal“. Dan inilah yang sedang dilakoni oleh Penguasa hari ini. Disaat kondisi Negara sedang terpuruk, Pemerintah justru masing senang mencitrakan dirinya seolah-olah kaya dan dermawan. Untuk menyumbang gedung baru KPK saja, sulit. Ini malah menawarkan pinjaman ke IMF, lembaga keuangan penjarah Negara Dunia ke-tiga.

[quote]Lagi-lagi ironi, ditengah tumpukan utang yang mungkin sulit terbayar hingga 7 turunan, Pemerintah malah berencana menambah utang baru dengan alasan defisit APBN dan antisipasi krisis global. Pemerintah menargetkan menambah utang sebesar 5,5 Miliar Dollar AS. Saat ini Pemerintah sudah mendapatkan komitmen pinjaman dari Bank Dunia sebesar US$ 2 miliar, ADB sebesar 500 juta dollar AS dan Australis sebesar 1 Miiar Dollar AS. Gila! Benar-benar gila penguasa hari ini.[/quote]

Inilah dagelan kekuasaan. Sistem ekonomi diarahkan untuk lebih mengabdi kepada kepentingan modal dan strategi utang adalah pilihan satu-satunya. Kita jangan pernah lupa dengan sejarah. Bahwa karena utanglah, beban Rakyat semakin berat. Karena utang pulalah Negara kita didikte seenaknya oleh Bangsa asing. Mustahil merdeka dengan utang dan tidak mungkin bicara kedaulatan lewat utang. Kita ingin merdeka secara politik diatas kaki kita sendiri dan berdaulat secara ekonmi dengan peluh keringat kita sendiri. Seperti kata Pramoedya, “Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain“. Untuk itu, kita harus berjuang semampu mungkin demi kebebasan dan kemerdekaan kita sendiri. Bukan bersandar kepada para bedebah!

 4,616 total views,  1 views today

Filed Under: Ekonomi Politik

Silahkan daftarkan e-mail Anda untuk berlangganan artikel terbaru.

About Herdiansyah Hamzah

Orang biasa yang sedang belajar menulis dengan segala keterbatasan. Karena menulis adalah cara kita berbicara dengan zaman. Untuk bertukar pikiran, silahkan hubungi saya melalui halaman Kontak atau melalui Facebook, Twitter, Google+, Youtube, Flickr dan Instagram.

Reader Interactions

Comments

  1. Derbie says

    July 6, 2012 at 9:34 am

    Setuju Mas, Namanya Hutang Sampe Ke Akhirat Kalu Tidak Bisa Balikin Hutangnya.. 😀 Jadi Kalu Bisa Jangn Berurusan sama Hutang..

    Oh Ya Mas, Saya Berminat Neh Mas Sama Desain Template Mas Yang Di Borneo. Yang Zoom Magazine Premium.. Kira” Berapa Rp Tu Ya Mas.. Ada Diskon Khusus kan Untuk Saya (Ngareplagi.com) He.3x… :D..

    Reply
    • Herdiansyah Hamzah says

      July 6, 2012 at 3:50 pm

      Nah, justru ini yang jadi masalah rezim sejak orde baru sampai sekarang. Strategi ekonomi yang bersandar kepada utang, hanya melahirkan kemiskinan dimana-mana. Kata Soekarno, kita Bangsa besar, bukan Bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan meminta-minta apalagi jika bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu. Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tetapi budak.

      Reply
      • Derbie says

        July 6, 2012 at 4:16 pm

        Soal Masalah Hutang Indonesia Mungkin Salah Satu Negara Yang Paling Banyak Berhutang Pada Bank Dunia, Walaupun Salahsatu Perempuan Yang Kemaren Pernah Menjadi Pembicaraaan Hanngat Di Publik Soal Isu Politik Kepada Bank X dan Sekarang Menjadi Salah Satu Bagian Dari Bank Dunia Itu sendiri.

        Yah Begitulah Mas, Walaupun Tiap 4 tahun Kita Ganti Pemimpin Dari Orde Lama Sampai Orde Baru, Soal Masalah Hutang Bukan Malah Berkurang Tetapi Terus Bertambah, Sampe” NKRI Ini Di Jual Pun Bahan Tidak Akan Menutupi Hutang Itu. 😀

        Reply
        • Herdiansyah Hamzah says

          July 8, 2012 at 5:15 am

          He…3x, setuju mas. Dan kita tentu saja tidak ingin Negeri kita menjadi Negeri para bedebah. Saatnya massa Rakyat mengambil alih kekuasaaan dan memimpin dirinya sendiri. Kita tidak boleh lagi bergantung kepada para bedebah itu.

          Reply
  2. Tips Puaskan Suami says

    June 7, 2013 at 7:52 pm

    Betul tu… saya setuju dgn awak … pos nih patut jadi lebih terkenal dengan artikel nie.

    .

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Tentang Saya

Orang biasa yang sedang belajar menulis dengan segala keterbatasan. Karena menulis adalah cara kita berbicara dengan zaman. Untuk bertukar pikiran, silahkan hubungi saya melalui halaman Kontak atau melalui Facebook, Twitter, Google+, Youtube, Flickr dan Instagram.

Artikel Terpopuler

  • Kedudukan TAP MPR Dalam Sistem Perundang-Undangan Indonesia 53.1k views
  • Jejak Sejarah Budaya Korupsi Di Indonesia 10.2k views
  • Seri Hukum Perburuhan : Antara Buruh, Pekerja dan Karyawan 4.1k views
  • Netralitas ASN Dalam Pilkada 3.4k views
  • Seri Belajar Menulis, Darimana Kita Harus Memulai? 3.2k views

Silahkan daftarkan e-mail Anda untuk berlangganan artikel terbaru.

Pilih Kategori

Ekonomi Politik Hukum dan Korupsi Pendidikan Perburuhan Pojok Situasi Daerah Sosial Budaya

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

Footer

Artikel Terbaru

  • Korupsi Perusda February 24, 2021
  • RIP Baju Kesayangan February 23, 2021
  • Krisis Demokrasi Indonesia February 16, 2021
  • Belajar Soal Prinsip Dari Musisi February 6, 2021
  • Calon Terpilih Meninggal Dunia Sebelum Pelantikan January 30, 2021

Komentar Terbaru

  • Krisis Demokrasi Indonesia – Herdiansyah Hamzah on Pers Dan Kebebasan Semu
  • Herdiansyah Hamzah on Seri Hukum Perburuhan : Antara Buruh, Pekerja dan Karyawan
  • Leemi Keche on Kontak
February 2021
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
« Jan    

Copyright © 2021

Creative Commons License